Senin, 18 Januari 2016




Ibi darmajaya adalah sebuah kampus yang ada di provinsi Lampung, kali ini saya akan mencoba menyebutkan fasilitas non-akademik apa saja yang ada di kampus ini
  1.Tempat Ibadah (Masjid) 

  Untuk menunjang kegiatan kerohanian, di Lingkungan Kampus berdiri sebuah Masjid cukup megah dan mampu menampung Untuk menunjang kegiatan kerohanian, di Lingkungan Kampus berdiri sebuah Masjid cukup megah dan mampu menampung cukup banyak jemaah dalam kegiatan keagamaan. Masjid tersebut memiliki nama "Baitul Ilmi". Bangunan megah ini terletak di bagian depan IBI Darmajaya.

2. Ruang Teleconference 
  Ruang Teleconference merupakan salah satu fasilitas unggulan yang dimiliki oleh IBI Darmajaya. Ruangan ini berfungsi untuk menyediakan kebutuhan komunikasi jarak jauh dengan institusi / lembaga lain tanpa harus berkunjung langsung.
3. Bank dan ATM 

  Untuk memudahkan layanan dan administrasi keuangan civitas akademika, Darmajaya telah bekerjasama dengan bank BANK BUKOPIN dan BANK RAKYAT INDONESIA dalam hal penyediaan kantor cabang pembantu di IBI Darmajaya, sekaligus penyediaan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

4. Internet Hotspot Area 
  Hotspot  adalah layanan akses internet nirkabel yang memberikan kemudahan bagi dosen, karyawan dan mahasiswa untuk dapat mengakses internet  di seluruh lokasi di kampus IBI Darmajaya.

5. Sarana Olahraga
Fasilitas olahraga di kampus Darmajaya cukup banyak dalam memenuhi kebutuhan civitas akademika dalam hal yang satu ini. Fasilitas olahraga di perguruan tinggi sering digunakan untuk event-event olahraga . Fasilitas tersebut antara lain :

Lapangan Basket

 Lapangan Badminton
 Lapangan Futsal
 Wall Climbing
 Tenis Meja

Selasa, 15 Juni 2010

Nyari game...???

Nih deh Ada Game Klasik Nembak2 Zombie.....
Hiiii Serem wkwkwkwkwkwkwk
Nih Ada Link na House Of The Dead game klasik sih...
Tapi masih asik kok.....^^

http://www.brothersoft.com/d.php?soft_id=182676&url=http%3A%2F%2Fgmfiles.brothersoft.com%2Fgames%2Fshooting_games%2Fhotd.zip

Senin, 24 Mei 2010

Perkembangan Musik Indonesia

Semakin hari semakin terlihat perkembangan musik indonesia yang semakin pesat. Pihak label tidak perlu repot lagi mencari calon calon musisi baru karena dengan menjamurnya band band ini dari berbagai aliran jenis musik membuat kerja dari pihak label menjadi lebih mudah.

Zona Indo edisi 10 April 2009 lalu, menccoba kilas balik perkembang musik indonesia, kembali ke puluhan tahun silam.

Di era 70an, musik Indonesia di dominasi oleh lagu lagu perjuangan, seperti halo halo bandung, maju tak gentar dan lainnya disusul oleh lagu lagu koesplus.

Sepuluh tahun setelahnya jenis lagu yang mendominasi adalah lagu pop yang mendayu-dayu, bertempo lambat dan cenderung berkesan cengeng. Rinto Harahap, Pance pondaaq, A ryanto, dan Obbie Mesakh adalah nama-nama pencipta lagu yang cukup produktif di era ini.Yup inilah masanya lagu patah hati! Nama-nama seperti; Nia Daniaty, Betharia Sonata, Ratih Purwasih, Iis Sugianto, adalah beberapa nama yang merupakan spesialis lagu sedih.Lagu-lagu balada juga lumayan laku ini mungkin karena temponya lambat juga, Franky dan Ebiet G Ade merupakan musisi yang eksis dijalur ini.

Setelah Mentri Harmoko melakukan pelarangan terhadap musik cengeng akhirnya, aliran musik ini menjadi surut, dan musik pop Indonesia seperti kehilangan arah. Hasilnya di tahun 90an musik dangdut menjadi lebih hidup dan meriah. Bahkan banyak dari para penyanyi yang tadinya beralirab pop dan rock beralih ke dangdut dan kemudian tercipta jenis musik baru yaitu pop dangdut!

Disaat yang bersamaan saat musik Pop Indonesia kehilangan Greget, masuklah Ami Search, musisi dari negeri jiran, Malaysia dengan lagunya ‘ Isabela’ dan langsung menjadi Hits! Lagu Isabela inilah yang menjadi lokomotif bagi musisi dan lagu-lagu malaysia lainnya untuk membanjiri pasaran musik Indonesia.Beberapa nama yang menjadi terkenal kemudian adalah Salim Iklim, Ella, Nora, dll. Saat itu musik Malaysia benar-benar merajai musik Indonesia.

namun ada beberapa musisi yang tetap bertahan dengan alirannya ditengah gejolak musik Indonesia yang tidak stabil tersebut, seprti dewa19, gigi, vina panduwinata dsb.

Masuk ke era 2000an, musik kita semakin bergelora, mulai banyak musisi musisi daerah yang percaya diri menunjukkan kebolehannya, lewat Indie kompetisi. Perhatian terhadap perkembangan musik indonesia pun semakin terlihat dari banyaknya kompetisi musik untuk mecari bakat bakat baru, serta intens nya media yang menghadirkan program program musik Indonesia di akhir 2009